Rabu, 14 Januari 2009

Mother of All...is my Favourite

Bingung !!
itu kata pertama yg muncul di benakku saat dapat tugas ini...sampai hari terakhir penilaian, saya belum menemukan sebenarnya siapa yg ingin saya posting, soale saya gak punya idola yg mutlak...
ha ha ha...banyak yg posting ttg keluarga.. kalo bagiku tiap person dlm keluarga intiku adl idola bahkan segalanya bagiku...
kalau begitu, siapa yg menjadi favouriteku??????????

Jawabannya adalah... Mother of All...
banyak teman2 yg posting mamanya adl tokoh idolanya... tapi bagiku.. mother of all is my favourite...
kenapa disebut mother of all??

Karena dia adalah...
Bunda Maria... Bunda semua umat beriman

Benar kata Leni dan Yanti waktu posting ttg Yesus..mungkin aneh kami menjadikan Yesus dan Maria sbg idola kami... tapi ini adalah fakta yang menjadi panutan kami...

Saya tidak sok suci dan sok rohani untuk menjadikan Bunda Maria sbg favourite.. tetapi beliau sudah mengajarkan banyak hal untuk diteladani dan semuanya itu sangat berarti serta berharga bagiku..
Bunda Maria mengajarkan untuk pasrah dan berkata.. "Terjadilah padaku menurut kehendakMu Bapa... "
Bunda Maria mengajarkan untuk mencintai sesama walau mereka membenci kita...
Bunda Maria mengajarkan untuk tekun berdoa serta setia pada iman percaya... karena suatu hari kita pasti akan mendapatkan jawaban dariNya...
Bunda Maria mengajarkan kesabaran, ketabahan, kesederhanaan,dll saat melahirkan putranya Yesus dikandang yang hina...

Banyak sekali yg telah Bunda Maria ajarkan kepadaku..
Saya sudah mengenal Bunda Maria sejak kecil...saya sering sekali diajak mama ke gereja, walau belum tau apa2..tapi mama sudah mengenalkan saya pada Yesus dan Maria melalui patung2 di dalam gereja...saya sangat terkesan...
Setelah di baptis pada tahun 2001, saya semakin tertarik kepada Yesus dan Maria sebagai panutan hidupku..
Yesus dan Maria adalah sumber hidup terbesar bagi diriku...
Dimanapun dan kapanpun, mereka senantiasa melindungi aku..
Doa2 kepada Maria juga merupakan perantara bagi Yesus, sehingga saya merasa tidak pernah jauh dari mereka..
Rosario selalu ada didalam tas, kemanapun saya pergi...sehingga saya merasa sangat dilindungi dan sewaktu2 mendesak, saya punya media untuk menemuinya selain dengan doa..yaitu rosario..
Bunda Maria selalu menghibur dan menjawab doa-doaku...
Saya terinspirasi hidup sepertiNya... sabar, sederhana, tabah, penuh kasih dan cinta, dan yang paling terutama adalah... hidup pasrah dalam memikul tiap salib kehidupan....

Saya mohon doa dari tiap teman2 yg membaca posting saya...agar kita sama2 menuju ke kehidupan sejati layalnya Bunda Maria..sehingga kita semua kelak bisa mendapatkan kehidupan kekal abadi dan berkumpul di taman surgawi yang indah...

Thanx to Mr. WT for all... and this is the last posting....
I hope anyone who haven't know Mother Mary, because of my posting today, will have an interest and desire to know Her more and more...
She really is my Favourite Idol to follow in my life...

God Bless U All...

Kamis, 01 Januari 2009

Raup Untung dari Perhiasan Lelaki


Siapa bilang kaum adam tidak butuh perhiasan? Justru, mereka membutuhkan perhiasan, terutama cincin, agar tampil lebih macho dan berwibawa. Layaknya kaum hawa, kaum adam juga tidak bakal pelit menggelontorkan uangnya untuk memperbaiki penampilannya dengan menggunakan cincin. Biasanya, cincin tersebut bermata batu mulia.

Sayangnya, tak banyak perajin melirik potensi pasar kaum lelaki tersebut. Rata-rata masih menggarap pasar ini secara separoh-separoh. Namun tidak begitu dengan Mohammad Fathoni. Perajin batu mulia asal Bangil, Pasuruan Jawa Timur ini malah mantap menyasar kerajinan cincin khusus lelaki sejak tahun 1995 di bawah bendera Toko Fathoni Permata.

Awalnya, Fathoni malah menggarap kerajinan perhiasan khusus wanita. Sayangnya, usaha Fathoni harus mandeg di tengah jalan lantaran kalah dengan hasil kerajinan pabrik perhiasan. "Waktu itu saya kalah harga dan kalah jumlah produksi," kenang pria 32 tahun ini.

Tak mau larut dalam kekalahan, Fathoni pun banting stir menggarap kerajinan khusus lelaki. Produk utamanya adalah cincin permata. "Kami buat desain yang unik yang tidak bisa ditiru oleh pabrik," ujarnya.

Fathoni bilang, keahliannya membuat perhiasan batu permata didapatkannya dari warisan turun temurun keluarganya. "Ayah saya juga pengusaha perhiasan batu permata," ujar pria yang pernah mencecap bangku kuliah selama lima semester saja ini. Tak heran jika desain yang dibuat Fathoni sangat menarik.

Masih menurut Fathoni, rata-rata cincin pria mempunya berat diatas 10 gram. Lantaran, desain cincinnya lebih tebal dari cincin wanita untuk memberikan kesan kokoh dan kuat. Selain itu, batu permata atau batu akik yang digunakan sebagai hiasan cincin juga lebih besar daripada hiasan cincin wanita. Sehingga, wibawa pemakainya akan lebih terpancar. Tak heran jika harga jual cincin pria malah lebih mahal daripada cincin wanita.

Saban bulannya, Fathoni mampu membuat 75 cincin pria. Untuk itu, Fathoni dibantu oleh tiga pekerjanya. Bahan baku batu permata diperoleh melalui pedagang batu permata impor di Jakarta dan Surabaya. Misalkan saja batu safir, ruby, jamrud, kecubung, giok, opal, cempaka, akik dan sebagainya. Sedangkan batu permata lokal didapat Fathoni dari Kalimantan, Pacitan, serta Banten. Harga batu-batu permata tersebut sangat bervariasi. Mulai dari Rp 15.000 sampai harga jutaan rupiah tergantung kualitas dan pamornya.

Untuk penjualan cincinnya, Fathoni bilang bahwa dia hanya mengambil margin sebesar 10 persen saja dari tiap produk yang dibuatnya. Sehingga omset yang didapatkannya juga belum begitu besar. "Masih cukuplah untuk menggaji tiga karyawan saya," kilahnya ketika ditanya besaran omset perusahannya.

Fathoni bilang, untuk harga 15 gram cincin perak bisa mencapai Rp 500.000 per buah. Pasalnya, harga perak mentah di pasar dijual Rp 5.500 per gram. "Kalikan saja berapa gram berat cincin, ditambah ongkos produksi dan harga batu permatanya," ujar Fathoni yang juga pengurus Asosiasi Batu Permata Bangil ini.

Tak heran jika harga satu cincin batu permata seberat 15 gram, bisa dibanderol Fathoni seharga Rp 500.000 per buah. Cincin Fathoni tersebut tersebar mulai dari Batam, Riau, Jawa, Kalimantan, Bali dan Sulawesi. Mulai dari berat 10 gram sampai 20 gram tiap cincin.

Sayangnya, sampai sekarang Fathoni belum mampu mengembangkan sayap usahanya sampai keluar negeri. Pasalnya, Fathoni belum bisa meningkatkan jumlah produksi cincinnya.

Selain itu, Fathoni sedang berusaha meningkatkan mutu produknya agar tidak kalah dengan buatan desainer perhiasan pria luar negeri. "Saat ini sudah ada pembeli dari Malaysia yang berminat, namun mereka baru memesan dalam partai kecil," ujarnya.