Senin, 17 November 2008

Naikkan Harga Rokok Setinggi Mungkin...biar perokok kapok..setuju gak?

Selain membatasi ruang gerak perokok, pemerintah juga dinilai harus menekan angka konsumsi rokok di masyarakat dengan cara menaikkan harga rokok setinggi mungkin. Peneliti Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Abdillah Ahsan, mengatakan untuk mengurangi konsumsi rokok di masyarakat dapat dilakukan dengan menaikkan tarif cukai tembakau.

"Tarif cukai tembakau yang tinggi adalah cara paling efektif untuk menurunkan konsumsi rokok," katanya dalam acara Research Day, di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, di Depok, Senin (17/11).

Dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, menurut dia, tarif cukai tembakau di Indonesia relatif rendah, yaitu hanya 37 persen. Negara-negara tetangga lainnya masih lebih tinggi seperti Vietnam 38 persen, Filipina 55 persen, India 55 persen, Bangladesh 63 persen, dan Thailand 75 persen.

"Harga rokok yang tinggi akan menurunkan prevalensi perokok dan jumlah rokok yang dihisap oleh mereka yang masih merokok," ujarnya.

Menurut dia, peningkatan konsumsi tembakau di Indonesia sejak tahun 1970 disebabkan rendahnya harga rokok, peningkatan jumlah penduduk, peningkatan pendapatan rumah tangga, dan proses mekanisasi industri rokok. Undang-Undang Cukai menetapkan bahwa tarif cukai adalah untuk menurunkan konsumsi produk tembakau dan mengendalikan distribusinya karena produk tembakau berbahaya bagi kesehatan.

"Peningkatan tarif cukai tembakau adalah cara yang paling efektif untuk mengurangi kerugian kesehatan dan ekonomi akibat konsumsi tembakau," katanya.

9 komentar:

Ronny Yang mengatakan...

Bagus juga idenya...
tp apa negara kita yang tercinta ini sudah siap?
pungutan cukai rokok jg menjadi salah satu penyumbang APBN dalam pembangunan negeri ini lho....

Emmanuella^djb^ mengatakan...

wow.. great! sangat bagus tuhh..
g dengar taon depan cukai rokok indo bakal naik, en smoga ja makin naik, jadi yg rokok pun mikir 2 kali buat rokok, itu pun mungkin untuk orang yg bisa berpikir secara ke depan buat masa depan kesehatan n keuangan ,tapi klo yg ga bisa berpikir lagi, bisa jadi malah berdampak positif shg kriminal makin banyak..
jadi, mungkin tergantung si perokok nya laaa..

Nana mengatakan...

Wah.. setuju bgt!
Hahahaha, mgkn itu salah satu cara buat mengurangi jmlh perokok..
udh tau merokok byk merusak tubuh bah, tapi mereka gak tersentuh juga.. malahan g rasa makin meningkat aja jmlh perokok di Indonesia. sapa tau dgn kondisi ekonomi skg ini, kalo harganya naik, mereka bs sadar. tapi tar didemo gak tuh! tao lah masy indo nih suka demo, apa jak mau demo, hahhahah

Denny Wijaya mengatakan...

Sep d..! G setuju banget dengan ide kenaikan tarif cukai rokok, biar tu rokok jadi mahal,daripada ngurusin UUP yang ga penting sama sekali tu.. Apa la untungnya dari merokok tu..? Cuma habisin duit buat "Asap" and datangkan penyakit jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin..? Hehehe..

Rini_MaShi mengatakan...

SETUJU BANGETTTTTT.......klo bs ampe kapok smua org indo krn hrg rokok yg melambung tinggi.

RiF mengatakan...

Weks..jgn donk!! Emx bokap2 kita ga ngerokok?? Jgn berpikir dari segi positif diri sendiri..INGAT kt Sir Alex!!
Rokok bg sebagian org tuh pghlg stress loh saat lg ada masalah..byk pikiran!!ahaha..Xan ce mah ga tau az!! G bkn perokok sich...^^
Tp klo kalangan muda yg ngerokok sih LAGAK jack tuh..machem Macho jak...haha
Emx ga baek jg si...tp mao gmna lg..

Emilia mengatakan...

ide bagus tuh,biar az perokok pada ngurangin konsumsi rokoknya,jadi perokok pasif juga lebih aman,hehe...

Reny_cute mengatakan...

setuju banget...
merokok kan merusak kesehatan geto, kita sebagai perokok pasif juga pasti nya kena imbas nya kali. kalo mahal kan tar perokok nya bisa mikir2 dl

NMS mengatakan...

wah setuju banget.kalau bisa pemerintah harus membasmi gerakan utk merokok..karena kasihan bagi yg tidak merokok hanya akan menambah penyakit saja..seharusnya pemerintah bertindak tegas dalam hal ini dengan menerapkan sanksi yg setimpal bagi yg melanggarnya,biar kapok nantinya..soalnya yg saya lihat di pontianak ini tidak ada kesadaran sama sekali bagi perokok untuk tidak merokok di depan orang lain yg tidak merokok atau merokok di dalam ruangan ber AC yg seharusnya dilarang